Minggu, 03 April 2011

10 Gejala Pikun dan Pencegahannya !

liliekriyanto.blogspot.com


Lupa memang bukan persoalan kecil kalau hal itu terjadi berulang kali. Satu dua kali lupa masih terbilang normal secara fisiologis.  Namun kalau sudah berkali-kali itu berarti abnormal dan bisa dibilang patologis. Menurut Dr. Handrawan Nadesul, bentuk lupa terdiri dari tiga kelompok, yakni mudah lupa (forgetfulness),
amnesia, dan pikun (demensia).



Mudah lupa yang menurut Dr. Hermawan Suryadi, Sp.S, disebut lupa lumrah (Benign Forgetfulness) terjadi jika simpanan informasi dalam memori jangka panjang sulit diingat lagi saat dibutuhkan. Dokter Handrawan memberi contoh, "Selama Anda masih merasa menginjak bumi dan sadar akan lingkungan sosial Anda, namun lupa nomor telepon, alamat atau nama orang itu masih lumrah."

Mudah lupa biasanya terjadi karena ada bagian kecil dari ruang ingatan kita yang hilang. Bagian kecil itu umumnya berisi ingatan yang baru, sementara ingatan lama masih utuh.

Sedangkan amnesia, menurut Dr. Hermawan,
yang berpraktek di Klinik Neuropsikiatri dan Revitalisasi, Jakarta terjadi jika seseorang mengalami cidera otak, misalnya terbentur. Beberapa detik sebelum benturan berlangsung, terjadilah kondisi hilang ingatan yang disebut Amnesia Retrograd. Setelah benturan terjadi sampai batas waktu tertentu, misalnya dua minggu, kondisi hilang ingatan ini disebut Amnesia Anterograd atau Post Traumatic Amnesia.

Apakah Anda mengalami gejala-gejala berikut? Kalau ya, Anda berpotensi menjadi pikun. Jadi waspadalah!

Gangguan daya ingat. Lupa jalan, nama orang, teman, anggota keluarga, tidak ingat kejadian atau pembicaraan yang baru saja dilakukan.
Kesulitan dalam melakukan aktivitas sederhana atau pekerjaan sehari-hari.
Problem berbicara atau berbahasa. Gejala ini ditandai adanya kesulitan untuk terlibat dalam pembicaraan dengan orang lain, sulit mengerti pembicaraan orang lain, sulit mencari dan menemukan kata yang tepat.
Disorientasi. Gejala ini ditandai dengan kesulitan untuk mengenal waktu, tanggal, tahun, hari-hari penting, tempat dan lingkungan.
Penampilan memburuk. Tandanya antara lain, Anda mulai tidak memperhatikan kebersihan diri dan sering salah dalam berpakaian, misalnya memakai baju terbalik.
Kesulitan dalam berhitung sederhana.
Salah atau lupa meletakkan benda. Curiga seseorang telah mencurinya.
Adanya perubahan perasaan dan perilaku. Bila Anda suka keluar rumah malam hari tanpa alasan, atau Anda menjadi semakin agresif.
Perubahan kepribadian. Gejala ini ditandai dengan adanya perubahan emosi secara drastis, menjadi tidak sabar, mudah putus asa dan menyalahkan orang lain, serta mudah cemas.
Hilangnya minat dan inisiatif. Berkurangnya aktivitas yang menyenangkan diri, seperti menekuni hobi. Kalaupun menjalaninya, sulit menikmatinya.

Mencegah Lupa dengan LUPA

Kiat ini diberikan oleh Dr. Hermawan Suryadi, Sp.S untuk menanggulangi `penyakit lupa`.

L (atihan). Latihan yang dimaksud adalah selalu melakukan aktivitas, terutama yang melibatkan otak entah itu melukis, menyanyi, menari, atau aktivitas lain misalnya menghafal nomor telepon teman. Dengan beraktivitas, organ-organ tubuh terutama otak tetap terasah dan terjaga staminanya.
U (langan). Seringlah mengulang-ulang apa yang hendak diingat atau dihafal. Langkah ini membantu memudahkan ingatan dalam memperhatikan hal-hal yang penting.
P (erhatian). Konsentrasi pada hal-hal tertentu yang menjadi perhatian memudahkan kita dalam mengingat sesuatu.
A (sosiasi). Ini teknik mengkait-kaitkan segala sesuatu yang berhubungan dengan yang hendak kita ingat. Gunakan hal-hal yang menyenangkan atau mengesankan untuk mengingat sesuatu. Teknik ini biasa disebut `jembatan keledai`.

Pelihara Otak Agar Tetap Bugar

Jaga makanan atau diet. Makanan yang asal-asalan bisa membuat tubuh rusak. Hindari kegemukan karena bisa menyebabkan munculnya penyakit seperti diabetes, jantung hipertensi, dan lainnya.
Hindari minum alkohol dan mengkonsumsi narkotika karena bisa meracuni bisa otak.
Waspadalah bila Anda memasak menggunakan panci, ketel, atau pembungkus alumunium foil karena alumunium yang berlebih dalam darah bisa menurunkan daya ingat. Selain alumunium, zat besi dan silikon juga bisa meracuni otak.
Berolahragalah secara teratur. Kalau tidak memungkinkan, minimal lakukan jalan kaki setiap hari selama 30 menit. Usahakan untuk latihan pernapasan dan melakukan senam otak.
Jauhi tempat-tempat yang berpolutan tinggi karena CO
(karbonmonoksida) yang terkandung dalam asap mobil bisa meracuni otak.
Asah otak, misalnya dengan main catur, bridge, mengisi teka-teki silang, mengajari cucu, mempelajari sesuatu dan mempraktekkannya.
Tanggulangi stres dengan baik. Bisa dengan rileksasi, meditasi atau menggeluti hobi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar