Neuro Linguistic Programming (NLP) merupakan suatu cabang ilmu baru yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1979. Teknik tersebut lahir dari suatu penelitian terhadap cara manusia menerima informasi dari lingkungannya. Lebih lanjut lagi, ada 5 cara manusia dapat menerima informasi yang erat kaitannya dengan cara belajar. Dari kelima cara tersebut, tiga diantaranya sangat terkenal yaitu Auditori,Visual, dan Kinestetik dan dua diantaranya Gustatory dan Olfactory boleh dikatakan kurang dikenal. Namun dalam kesempatan ini, akan dibahas kelima cara belajar tersebut. Adapun kelima cara tersebut (dapat disingkat dengan V.A.K.G.O) lebih lengkap lagi sebagai berikut :
1. Auditori yaitu cara manusia menerima informasi dengan indera pendengaran yang lebih dominan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan aktifnya indera tersebut. Pada tipe ini, siswa mudah mencerna informasi/ pelajaran yang disampaikan oleh guru melalui pendekatan ceramah ekspositori, dimana siswa mendengarkan dengan seksama, kalimat yang diucapkan oleh guru.
Selain itu, siswa yang memiliki tipe auditori, lebih memilih untuk berdiskusi ketimbang membaca dan merasakan sendiri pelajaran yang sedang berlangsung. Kata yang bisa diucapkan oleh guru pada saat KBM berlangsung yaitu: pernahkah kamu mendengar kisah.....atau coba kamu dengarkan bunyi suara....Seorang ahli biologi berkata......dan kalimat lain yang mengandung unsur dapat mengaktifkan indera pendengaran.
2. Visual yaitu Cara manusia menerima informasi dengan indera penglihatan yang lebih dominan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan aktifnya indera tersebut. Pada tipe ini, siswa mudah mencerna informasi/ pelajaran yang disampaikan melalui pendekatan demonstrasi, model, gambar/ charta, cd pembelajaran dsb. Pada tipe ini, siswa membayangkan terlebih dahulu pada pikirannya setiap informasi yang ia terima. Kemudian, setelah gambaran tersebut ia dapatkan, barulah informasi bisa ia yakini dan tertanam di memori jangka panjang. Apabila pada saat KBM berlangsung, guru menjelaskan materinya disertai dengan menggambar, menunjukkan model, charta, memperlihatkan cd pembelajaran (visual / audio-visual) maka hal tersebut memudahkan pikirannya dalam mebuat gambaran, sehinggga informasi mudah ia cerna dan lebih kuat tertanam di memori jangka panjang. Kata yang bisa diucapkan oleh guru pada saat KBM berlangsung yaitu: Perhatikan gambar jantung berikut ini.... atau Lihat situasi yang pernah kamu saksikan pada saat ramainya kejadian yang fenomenal tesebut....Bayangkan bila kamu berada di suatu tempat dengan suhu yang sangat rendah, dingin, menggigil dan kamu benar-benar Terlihat lemah.... dan kalimat lain yang mengandung unsur dapat mengaktifkan indera penglihatan.
3. Kinestetik yaitu cara manusia menerima informasi dengan indera penerima rangsang gerak, melibatkan banyak indera dan segala sesuatu yang berhubungan dengan gerakan motorik tertentu. Pada tipe ini, siswa mudah mencerna informasi/ pelajaran yang disampaikan melalui pendekatan praktikum, cd pembelajaran – interaktif, role – model, dan pendekatan lain supaya siswa mengalaminya sendiri, terjun secara langsung, atau pendekatan yang membutuhkan lebih banyak indera yang aktif (penglihatan, pendengaran, rasa, sentuhan, rabaan, tepukan dsb). Pada saat KBM berlangsung, hendaknya guru menunjukkan gerakan-gerakan tertentu yang khas yang menggambarkan materi yang sedang dibahas, atau dengan beberapa gerakan yang mungkin dapat membuat siswa merasa terhibur, gerakan lucu dan konyol misalnya, Hal ini justru membuat siswa dengan tipe kinestetik lebih enjoy dalam belajar dan mudah mencerna informasi. Kata yang bisa diucapkan oleh guru pada saat KBM seperti contoh berikut ini ’dengan nada yang memerintah dan mengajak’, katakan ”Rasakan permukaan kulit telapak tangan kamu, halus atau kasar, atau kamu memiliki sensasi rasa yang berbeda pada saat merabanya?”, Coba kamu Lakukan sendiri bagaimana cara menyelesaikan soal ini. Dan contoh lain yang mengandung unsur melibatkan gerakan motorik tertentu.
1. Auditori yaitu cara manusia menerima informasi dengan indera pendengaran yang lebih dominan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan aktifnya indera tersebut. Pada tipe ini, siswa mudah mencerna informasi/ pelajaran yang disampaikan oleh guru melalui pendekatan ceramah ekspositori, dimana siswa mendengarkan dengan seksama, kalimat yang diucapkan oleh guru.
Selain itu, siswa yang memiliki tipe auditori, lebih memilih untuk berdiskusi ketimbang membaca dan merasakan sendiri pelajaran yang sedang berlangsung. Kata yang bisa diucapkan oleh guru pada saat KBM berlangsung yaitu: pernahkah kamu mendengar kisah.....atau coba kamu dengarkan bunyi suara....Seorang ahli biologi berkata......dan kalimat lain yang mengandung unsur dapat mengaktifkan indera pendengaran.
2. Visual yaitu Cara manusia menerima informasi dengan indera penglihatan yang lebih dominan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan aktifnya indera tersebut. Pada tipe ini, siswa mudah mencerna informasi/ pelajaran yang disampaikan melalui pendekatan demonstrasi, model, gambar/ charta, cd pembelajaran dsb. Pada tipe ini, siswa membayangkan terlebih dahulu pada pikirannya setiap informasi yang ia terima. Kemudian, setelah gambaran tersebut ia dapatkan, barulah informasi bisa ia yakini dan tertanam di memori jangka panjang. Apabila pada saat KBM berlangsung, guru menjelaskan materinya disertai dengan menggambar, menunjukkan model, charta, memperlihatkan cd pembelajaran (visual / audio-visual) maka hal tersebut memudahkan pikirannya dalam mebuat gambaran, sehinggga informasi mudah ia cerna dan lebih kuat tertanam di memori jangka panjang. Kata yang bisa diucapkan oleh guru pada saat KBM berlangsung yaitu: Perhatikan gambar jantung berikut ini.... atau Lihat situasi yang pernah kamu saksikan pada saat ramainya kejadian yang fenomenal tesebut....Bayangkan bila kamu berada di suatu tempat dengan suhu yang sangat rendah, dingin, menggigil dan kamu benar-benar Terlihat lemah.... dan kalimat lain yang mengandung unsur dapat mengaktifkan indera penglihatan.
3. Kinestetik yaitu cara manusia menerima informasi dengan indera penerima rangsang gerak, melibatkan banyak indera dan segala sesuatu yang berhubungan dengan gerakan motorik tertentu. Pada tipe ini, siswa mudah mencerna informasi/ pelajaran yang disampaikan melalui pendekatan praktikum, cd pembelajaran – interaktif, role – model, dan pendekatan lain supaya siswa mengalaminya sendiri, terjun secara langsung, atau pendekatan yang membutuhkan lebih banyak indera yang aktif (penglihatan, pendengaran, rasa, sentuhan, rabaan, tepukan dsb). Pada saat KBM berlangsung, hendaknya guru menunjukkan gerakan-gerakan tertentu yang khas yang menggambarkan materi yang sedang dibahas, atau dengan beberapa gerakan yang mungkin dapat membuat siswa merasa terhibur, gerakan lucu dan konyol misalnya, Hal ini justru membuat siswa dengan tipe kinestetik lebih enjoy dalam belajar dan mudah mencerna informasi. Kata yang bisa diucapkan oleh guru pada saat KBM seperti contoh berikut ini ’dengan nada yang memerintah dan mengajak’, katakan ”Rasakan permukaan kulit telapak tangan kamu, halus atau kasar, atau kamu memiliki sensasi rasa yang berbeda pada saat merabanya?”, Coba kamu Lakukan sendiri bagaimana cara menyelesaikan soal ini. Dan contoh lain yang mengandung unsur melibatkan gerakan motorik tertentu.
4. Gustatori yaitu cara manusia menerima informasi dengan indera pengecap yang lebih dominan, dapat berupa sensasi rasa manis, asin, asam, berbumbu, sedap, renyah dsb. Pada tipe ini, siswa dapat langsung merasakan sebuah sensasi rasa yang berhubungan dengan pengecapan. Pendekatan yang bisa digunakan yaitu: praktikum atau ceramah ekspositori, dengan kata yang dapat diucapkan berupa: ”Pengalaman manis dapat kamu peroleh melalui jalan-jalan ke situs sejarah di Jogjakarta”. Tipe ini erat kaitannya dengan tipe kinestetis yang perlu mengalami/ terlibat secara langsung, terutama kegiatan yang melibatkan indera pengecap.
5. Olfactory yaitu cara manusia menerima informasi dengan indera penciuman yang lebih dominan, dapat berupa sensasi aroma wangi, harum, bau, menyengat, segar, dsb. Pada tipe ini, siswa dapat terlibat secara langsung untuk merasakan suatu sensasi aroma atau melalui kata-kata yang mengarah kepada indera penciuman. Seperti: Harumnya nama seorang pahlawan yang telah berjasa untuk negara tidak pernah hilang sepanjang masa. Pendekatan yang dapat digunakan pada saat KBM berlangsung yaitu pendekatan praktikum, dimana siswa diajak untuk melibatkan semua indera, terutama indera penciumannya.
Kelima tipe belajar di atas, ada di setiap orang. Namun, selalu ada yang lebih dominan salah satunya. Hal ini yang semestinya memberikan ide kepada kita bagi masyarakat pendidikan untuk berusaha peka dalam menggunakan pendekatan yang sesuai bagi siswa. Dan menurut hemat saya lebih baik menggunakan pendekatan yang melibatkan semua indera dan tipe belajar pada siswa agar proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efketif.
5. Olfactory yaitu cara manusia menerima informasi dengan indera penciuman yang lebih dominan, dapat berupa sensasi aroma wangi, harum, bau, menyengat, segar, dsb. Pada tipe ini, siswa dapat terlibat secara langsung untuk merasakan suatu sensasi aroma atau melalui kata-kata yang mengarah kepada indera penciuman. Seperti: Harumnya nama seorang pahlawan yang telah berjasa untuk negara tidak pernah hilang sepanjang masa. Pendekatan yang dapat digunakan pada saat KBM berlangsung yaitu pendekatan praktikum, dimana siswa diajak untuk melibatkan semua indera, terutama indera penciumannya.
Kelima tipe belajar di atas, ada di setiap orang. Namun, selalu ada yang lebih dominan salah satunya. Hal ini yang semestinya memberikan ide kepada kita bagi masyarakat pendidikan untuk berusaha peka dalam menggunakan pendekatan yang sesuai bagi siswa. Dan menurut hemat saya lebih baik menggunakan pendekatan yang melibatkan semua indera dan tipe belajar pada siswa agar proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efketif.
Dengan demikian, Kompetensi Dasar dan Standar Kompetensi dapat tercapai sesuai indikator yang ditentukan pada KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) terutama hakikat tujuan belajar itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar